CEO Meeting

Potensi Teknologi Kecerdasan Buatan Tunjang Layanan Kesehatan Masa Depan di Indonesia

24 November 2023

Prodia mengadakan CEO Meeting, acara tahunan untuk mengundang pemimpin-pemimpin perusahaan (C-Level) dari berbagai industri khususnya dari industri kesehatan.

JAKARTA, 23 November 2023 – Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) semakin berkembang dan telah banyak digunakan oleh sejumlah sektor industri di dunia, tak terkecuali di industri layanan kesehatan. Dalam beberapa kasus, penggunaan teknologi kecerdasan buatan telah dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, gangguan paru-paru, bahkan mendeteksi potensi penyakit melalui pembacaan struktur komposisi genetik tubuh. Adopsi teknologi kecerdasan buatan ini menjadi salah satu upaya Kementerian Kesehatan RI dalam mendorong percepatan transformasi kesehatan di Indonesia.

CEO Meeting merupakan acara tahunan untuk mengundang pemimpin-pemimpin perusahaan (C-Level) dari berbagai industri khususnya dari industri kesehatan untuk berdialog dan berdiskusi mengenai isu-isu ekonomi, kesehatan, sosial-politik, teknologi, dan lainnya yang hangat di publik. Acara yang digagas oleh Prodia ini menjadi wadah bagi pemimpin perusahaan untuk membangun relasi dan kerjasama untuk menggunakan potensi teknologi kecerdasan buatan dalam menunjang layanan kesehatan masa depan di Indonesia.

Dewi Muliaty (Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, melakukan pemaparan di CEO Meeting 2023 yang digagas oleh Prodia.

Dewi Muliaty selaku Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham: PRDA), menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dalam industri layanan kesehatan. “Posisi kita sekarang ini ada di antara inovasi dan kesehatan, dimana kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk merangkul potensi AI dalam meningkatkan perawatan pasien yang dipersonalisasi, meningkatkan hasil yang presisi, serta mendorong efisiensi seperti merampingkan proses administrasi, di seluruh ekosistem kesehatan di Indonesia. AI dengan kapasitasnya untuk melakukan analisa data, pengenalan pola, dan pembelajaran berkelanjutan siap untuk mendefinisikan kembali struktur pemberian layanan kesehatan yang tidak hanya efisien, tetapi juga berpusat pada pasien.” ujar Dewi saat membuka acara CEO Meeting Prodia (23/11) di Park Hyatt Hotel, Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Principal IQVIA Indonesia, Erwin Widjaja, memaparkan bagaimana teknologi kecerdasan buatan dan machine learning mampu merevolusi industri layanan kesehatan saat ini menjadi layanan kesehatan masa depan. Erwin berpendapat banyak aspek pelayanan kesehatan yang dapat dioptimalkan menggunakan data, pengalaman, dan algoritma untuk membantu keputusan bisnis dan meningkatkan efisiensi, diantaranya merevolusi penelitian dan pengembangan (R&D), produksi dan distribusi produk dan layanan kesehatan sehingga meningkatkan terciptanya aplikasi-aplikasi baru yang lebih efisien dan melengkapi ekosistem kesehatan yang ada. Namun, penggunaan teknologi AI ini tetap membutuhkan kesiapan matang dari perusahaan khususnya manajemen data agar dapat menunjang keselarasan dengan bisnis dan nilai-nilai perusahaan.

Sejalan dengan Erwin, Consulting Executive Director Deloitte Southeast Asia, Ashish Mahajan juga menjelaskan bagaimana teknologi kecerdasan buatan memberikan peluang baru bagi bisnis layanan kesehatan untuk membantu meningkatkan produk dan layanan, merampingkan proses administrasi, dan menciptakan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Ashish menggarisbawahi pentingnya memadukan teknologi AI dengan bisnis model yang ada untuk memudahkan tranformasi teknologi dengan bisnis yang mulus.

Hal serupa juga diutarakan oleh Medical Laboratory Director & HOD Redcliffe Labs India, Dr. Sohini Sengupta, menuturkan bahwa optimalisasi AI mampu menunjang layanan terapi dan perawatan klinis yang lebih baik. Menurut Sengupta, hal ini dapat meningkatkan efisiensi prosedur, peningkatan kualitas hasil evaluasi pasien, serta membantu klinis dalam memudahkan proses pengambilan keputusan.

Selaras dengan strategi transformasi digital yang dilakukan oleh Perseroan, Prodia sendiri berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi AI dalam menjawab kebutuhan terkini pelanggan. Di awal tahun 2023, Prodia telah meluncurkan aplikasi kesehatan berbasis digital (U by Prodia) yang menawarkan kemudahan layanan pemeriksaan kesehatan yang lebih lengkap dan personal. Aplikasi ini telah dilengkapi dengan sejumlah fitur yang dapat memantau kondisi kesehatan dan penerapan pola hidup sehat dari pengguna aplikasi. Menariknya, sistem dalam aplikasi disesuaikan dengan profil pengguna yang dihimpun dari umpan balik kuesioner saat melakukan proses registrasi akun.

Dengan didukung teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam proses penghimpunan data (data collecting), aplikasi U by Prodia dapat menjadi salah satu digital tools yang memahami kebutuhan kesehatan pasien. Cara ini menjadi langkah antisipasi dan proaktif Prodia dalam menjadi mitra layanan kesehatan yang terus berkembang dan menawarkan layanan laboratorium pemeriksaan kesehatan terbaik di Indonesia.

###

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Dr. Andi Widjaja, MBA beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.

Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.

Hingga 30 September 2023, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 290 outlet, di 78 Kota, 86 Kabupaten, dan 34 Propinsi dan di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

Prodia telah meluncurkan Kontak Prodia diantaranya call centre 1500 830 dan personal assistant virtual berbasis online Tanya Prodia (TANIA) yang dapat diakses melalui WhatsApp 0855 1500 830, Telegram: @prodia.id, Facebook Messenger: @prodia.id dan Web Widget Prodia: www.prodia.co.id. Layanan Prodia juga dapat dijangkau melalui Aplikasi U by Prodia yang dapat diunduh melalui App Store & PlayStore.

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi www.prodia.co.id atau menghubungi:

Marina Eka Amalia
Corporate Secretary
PT Prodia Widyahusada Tbk.
Ph. +62-21-3144182      
Email corporate.secretary@prodia.co.id