Memperingati HUT Ke-2, Prodia Senior Selenggarakan Seminar Kesehatan dan Berikan Pemeriksaan Gratis

13 December 2019

JAKARTA, 12 Desember 2019 - Genap berusia 2 tahun, Prodia Senior menyelenggarakan acara...

JAKARTA, 12 Desember 2019 - Genap berusia 2 tahun, Prodia Senior menyelenggarakan acara “Low Back Pain, #BebasGerak Hidup Sehat”. Dalam acara ini, Prodia Senior memberikan beberapa pemeriksaan gratis diantaranya pemeriksaan body postural untuk mengetahui fleksibilitas otot tulang belakang dan paha belakang, pemeriksaan kulit kepala dan pemeriksaan gula darah yang bekerjasama dengan rekanan Prodia Senior. Selain itu, diselenggarakan juga seminar low back pain dan penanganannya bersama dr. Arya Govinda, SpPD-KGer dan Dr. dr. Hasan Mihardja, MKes, SpAk (K).

Risiko terjadinya low back pain atau nyeri tulang belakang bawah memang lebih tinggi pada usia diatas 30 tahun. Menurut dr. Arya Govinda, SpPD-KGER, penyebab serta gejala low back pain akan beragam bagi setiap orang, “Umumnya low back pain disebabkan oleh masalah otot yang disebabkan akibat salah posisi bergerak, terlalu lama duduk, hingga penyebab lain seperti masalah di sendi tulang belakang, tumor tulang belakang, autoimun dan masalah psikis” jelas dr. Arya.

Rasa nyeri yang ditimbulkan dari low back pain kerap kali menimbulkan ketidaknyamanan dan menjadi penghambat aktivitas, terutama jika berlangsung sepanjang hari. Oleh karena itu, sebaiknya segera ditangani saat gejala muncul. Selain dengan obat-obatan, sebaiknya lakukan juga terapi lain agar hasilnya optimal, salah satunya dengan melakukan akupuntur.

Menurut Dr. dr. Hasan Mihardja, MKes, SpAk (K), “Pada kasus nyeri, sering kali dipergunakan obat-obatan analgesia, bahkan untuk nyeri hebat dipergunakan juga golongan opiod. Namun, obat-obatan tersebut menimbulkan efek samping yang merugikan serta membahayakan penderita, terutama pada lansia yang biasanya memiliki berbagai penyakit penyerta dan sudah menurunnya fungsi organ”. Dr. Hasan menambahkan, akupuntur dapat merelaksasi otot serta meningkatkan pelepasan endorfin sehingga menurunkan peradangan dan rasa nyeri.

Prodia Senior sebagai pusat layanan kesehatan geriatri pertama di Indonesia ini didirikan untuk meningkatkan kebugaran dan stamina para senior, sehingga terhindar dari penyakit degeneratif atau komplikasinya. Prodia Senior dikhususkan bagi middle age atau senior berusia 45 tahun ke atas dengan alat-alat penunjang pelayanan kesehatan yang lengkap..

“Melalui acara ini, kami berharap semakin banyak masyarakat luas yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan orang-orang tersayangnya, seperti orang tua ataupun anggota keluarga lain yang sudah memasuki usia middle age atau senior. Hari ini kami juga memberikan beberapa pemeriksaan gratis sebagai bentuk perhatian kami dalam rangka membantu memastikan kesehatan masyarakat middle age atau senior” tutur Ashri Setyawati, Prodia Senior Health Centre Head.

Layanan khusus yang Prodia Senior miliki diantaranya telomere analysis, akupuntur medik dan Bone Mineral Density (BMD) Scan. Sedangkan layanan kesehatan usia lanjut umum lainnya, antara lain penyuluhan kesehatan dan perilaku hidup sehat, layanan fisioterapi dan rehabilitasi medik, vaksinasi, layanan konsultasi dengan dokter, serta layanan home care. Selain di Jakarta, Prodia Senior juga baru saja meresmikan pembukaan cabangnya di Surabaya tengah tahun 2019 lalu.

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Bapak Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP), sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.

Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 285 outlet di 34 provinsi dan 125 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

Sejalan dengan aspirasi Prodia untuk membangun kapabilitas di bidang solusi kesehatan personal melalui teknologi generasi terbaru, Prodia terus berinovasi dengan mengembangkan tes-tes pemeriksaan esoterik yaitu pemeriksaan khusus untuk menganalisis penyakit tertentu dengan menggunakan peralatan yang canggih dan metode modern serta membutuhkan personel khusus untuk menjalankan tes dan analisanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Agility to Create Values menjadi kekuatan Prodia dalam mengukuhkan posisinya sebagai Next Generation Healthcare Provider dengan jejaring layanan terbesar di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Reskia Dwi Lestari
Marketing Communications Manager
PT Prodia Widyahusada Tbk.
Ph. +62-21 3144182 ext 3768
E-mail marcomm@prodia.co.id